DETIK-DETIK KELAHIRAN ROSULILLAH, NABI MUHAMMAD SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM

DETIK-DETIK KELAHIRAN ROSULILLAH, NABI MUHAMMAD SHOLALLOHU 'ALAIHI WASALLAM
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمَا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(Al-Ahzab-56)

Al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i di kitabnya An-Ni’matul Kubraa ‘Alal ‘Aalam hal. 61 telah menyebutkan ;
Bahwa sesungguhnya pada bulan kesembilan kehamilan Sayyidah Aminah (bulan Rabi’ul Awwal), saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad sudah semakin dekat, Allah SWT semakin melimpahkan berbagai macam anugerahnya kepada Sayyidah Aminah, mulai malam tanggal satu hingga malam tanggal 12 Bulan Rabi’ul Awwal malam kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW;
Pada malam tanggal 1 Allah SWT melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa kepada Sayyidah Aminah, sehingga Beliau merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

PENULISAN KITAB MAULID NABI SAW. DARI MASA KE MASA

Dalam kitab Kasyf adz-Dzunnun dikemukakan bahwa orang pertama yang menulis kitab perilaku kehidupan Nabi Muhammad Saw. dan uraian tentang kelahirannya ialah Muhammad bin Ishaq, wafat tahun 151 Hijriyah. Dengan indah dan cemerlang ia menguraikan riwayat maulid Nabi Saw. serta menjelaskan berbagai manfaat yang dapat dipetik oleh kaum muslimin dari ...peringatan-peringatan Maulid dalam bentuk walimah, sedekah dan bentuk kebajikan lain. Penulisan riwayat kehidupan Nabi Saw. kemudian diteruskan lagi pada zaman berikutnya oleh Ibnu Hisyam, wafat tahun 213 Hijriyah.
Tidak diragukan lagi, dengan diterima dan dibenarkan penulisan kitab sejarah perilaku kehidupan Nabi Saw. oleh para ulama dan para pemuka masyarakat Islam itu, kaum muslimin tidak kehilangan informasi sejarah mengenai kehidupan dan perjuangan Nabi Saw. sejak beliau lahir hingga wafat. Tujuan memelihara kelestarian data sejarah itu disambut baik oleh para ulama, dan ini berarti bahwa para ulama membenarkan diadakannya peringatan Maulid Nabi Saw., sekurang-kurangnya setahun sekali pada bulan Rabi’ul AwWal.

Postingan Populer